Mengenal 5 Kecerdasan Emosi Untuk Pengembangan Diri
Tahukah Anda ? Bahwa sampai saat ini masih banyak sekali yang beranggapan bahwa IQ merupakan penentu utama dalam kesuksesan Individu. Dengan memiliki IQ yang tinggi, seringkali diasumsikan seseorang tersebut akan sukses dan mendapatkan banyak prestasi dalam kehidupannya. Namun adakah diantara kita yang waktu dulu sekolah pernah test IQ bareng terus hasilnya ngga tinggi-tinggi amat namun saat ini sukses banget? Ayo berpikir sejenak, apakah Anda atau ada diantara teman yang selalu percaya diri akan kemampuannya, dapat tetap tenang ketika menghadapi masalah yang ada. Terus saking semangatnya, menjadikan orang-orang disekitarnya juga jadi kebawa semangat, dipercaya, dan jadi tempat buat curhat kalau ada masalah, punya banyak temen, dan cukup karismatik orangnya
Kalau ada beberapa diantaranya yang disebutkan diatas mungkin Anda atau temanmu itu salah satu yang mempunyai kecerdasan emosi yang baik. Disamping IQ, Kecerdasan Emosional pada kenyataannya memberikan kontribusi yang sangat besar bagi kita dalam melewati rintangan dan mencapai kesuksesan dalam hidup Dalam sebuah pekerjaan, Individu yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi seringkali lebih mudah untuk direkrut dipromosikan dan mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi.

Sumber gambar https://xframe.io
Apa yang dimaksud dengan Kecerdasan Emosi ?
Secara pengertian Kecerdasan Emosi adalah sebuah kemampuan seseorang untuk mengenali dan memahami emosi yang ada didalam dirinya dan orang lain kemampuan untuk memotivasi diri juga berempati, serta mengatur dan mengendalikan emosi tersebut dengan baik dalam hubunganya dengan orang lain. Kecerdasan Emosi menurut Goleman dideskripsikan kedalam lima komponen utama
1. Self Awareness atau kesadaran diri
Hal ini berfokus pada kemampuan kita untuk mengenali emosi pada diri kita beserta faktor pemicunya memahami kekuatan dan kelemahan pada diri kita mengetahui value dan tujuan diri sendiri serta memahami bagaimana hal yang disebutkan tadi berpengaruh terhadap pemikiran dan tindakan yang kita ambil.
Jika kita merasa stress, kesel ataupun galau, penting bagi kita untuk berhenti dan berpikir sejenak untuk memahami emosi yang ada ketika kita sudah memahami termasuk dengan penyebabnya. Dengan begitu maka akan selangkah lebih mudah bagi kita dalam mengambil tindakan yang tepat sebagai bagian dalam penyelesaian masalah.
2. Self Regulation atau pengelolaan diri
Ini adalah bagaimana kita dapat mengontrol dan mengelola emosi, bukan berarti menahan emosi dan lalu menyembunyikan perasaan kita yang sesungguhnya. Namun ini adalah bagaimana kita mengekspresikan dan menampilkan respon terhadap emosi secara tepat baik secara waktu atau tindakan yang diambil.
Invidividu yang memiliki self regulation yang baik biasanya fleksibel dan mampu beradaptasi terhadap perubahan yang ada mereka juga mampu mengatur dan meredakan emosi pada situasi konflik. Salah satu contoh adalah ketika emosi kita terpancing oleh seseorang ingatlah dan pikirkan bagaimana kita harus merespon apakah kita langsung berteriak di umum ? Berlatihlah untuk menahan diri, mengambil nafas panjang bersabar dan berpikir kembali serta mengambil langkah dan waktu yang tepat untuk menyampaikan apa yang kita pikirkan dan rasakan kepada orang tersebut.
3. Internal Motivation
Ini bukanlah sebuah motivasi yang dipicu dikarenakan faktor eksternal seperti uang, harta, ketenaran ataupun pengakuan dari orang lain. Namun merupakan sebuah hal yang mendasari dan mendorong seseorang untuk bergerak kepada tindakan atau tujuan tertentu, yang dikarenakan adanya passion atau keinginan dalam dirinya yang secara konsisten mengarahkan kepada tujuan hidupnya.
Individu atau pemimpin seperti ini biasanya mempunyai standar yang tinggi dalam hidupnya. Mereka menetapkan beberapa tujuan dan pencapaian serta selalu berusaha untuk lebih baik. Mereka juga biasanya mempunyai komitmen dan inisiatif yang tinggi.
4. Emphaty
Empati adalah kemampuan kita untuk dapat mengenali dan memahami perasaan seseorang ini adalah bagaimana kita memposisikan diri sebagai orang tersebut dan berusaha untuk merasakan apa yang orang tersebut rasakan. Hal ini sangat penting untuk menentukan tindakan apa yang tepat ketika berhadapan dengan orang lain contohnya ketika ada teman kita yang kehilangan pekerjaan utamanya.
Kita mungkin harus merespon dengan perhatian atau mungkin menyemangatinya bukan menertawakannya. Sebagai seorang pemimpin mempunyai empati sangat dibutuhkan dalam mengelola sebuah tim dan organisasi mereka mampu mengembangkan timnya dengan baik memberikan feedback dengan tepat dan mau mendengarkan keluhan anak buahnya.
5. Social Skills
Dapat berinteraksi dengan baik kepada orang lain adalah aspek terakhir yang begitu penting. Hal ini bukan saja hanya memahami emosi pada diri kita dan orang lain namun termasuk mengaplikasikannya kedalam keseharian interaksi kita dengan orang lain. Di dalam keseharian, social skill akan membantu untuk membangun relasi dan koneksi yang dibutuhkan baik dalam pekerjaan ataupun pertemanan.
Individu dengan social skill yang tinggi memiliki kecenderungan untuk lebih kharismatik dan menjadi seorang influencer. Kemampuan ini melibatkan diantaranya leadership komunikasi verbal dan non-verbal kerjasama tim kolaborasi serta pengelolaan keempat aspek kecerdasan emosi sebelumnya dengan baik.
Kesimpulan
Sekarang cobalah untuk berpikir sejenak dan bertanya pada diri kita sendiri, sejauh apa kita sudah mengelola kecerdasan emosi kita dengan baik ? Kabar baiknya adalah, berbeda dengan IQ yang cenderung stabil di usia dewasa, kecerdasan emosi adalah suatu hal yang bisa ditingkatkan dipelajari ataupun dilatih namun membutuhkan latihan dan komitmen jangka panjang.