3 Cara Bagaimana Mendidik Anak Pasca Perceraian
Semua pasangan yang memasuki kehidupan berumah tangga pasti akan selalu berharap memiliki pernikahan yang langgeng, namun tidak jarang sebagian dari mereka akhirnya harus berpisah dengan alasan sudah tidak ada lagi kecocokan. Perceraian setelah pernikahan memang hanya dilakukan oleh orang dewasa, namun putusnya hubungan mereka akan memberikan efek dalam pada anak.
Sebagian pasangan yang berpisah karena bercerai seringkali tidak menyadari, bahwa mendidik anak pasca perceraian sangat diperlukan. Dibutuhkan cara dan waktu supaya anak-anak dapat menerima dan menyesuaikan diri dengan kondisi kedua orangtua nya.
Beberapa cara untuk mendidik anak pasca perceraian
Efek dari sebuah perceraian tidak hanya dialami oleh kedua orang saja, namun seluruh keluarga besar apalagi kalau keduanya sudah mempunyai anak, maka sudah tentu pihak yang paling merasakan dampaknya adalah anak mereka. Ketika mengetahui bahwa kedua orangtua akan bercerai, sorang anak mungkin akan merasakan dunia ini sudah terbalik. Sudah menjadi tugas dari orang tua untuk membantu anak supaya mampu menyesuaikan dengan keadaan tersebut, serta anak tetap bisa melajutkan kehidupan mereka tanpa memiliki trauma yang mendalam.
Berikut ini dibawah terdapat beberapa cara mendidik anak pasca perceraian yang dapat dipertimbangkan untuk diterapkan oleh single parent.
Bagaimana cara menyampaikan hal tersebut kepada anak
Menyampaikan kepada anak bahwa kedua orangtua akan berpisah bukan cara yang bisa dikatakan begitu saja, lebih baik jika orangtua memberitahu kepada anak tentang perceraian tersebut bersama-sama. Sampaikan secara jujur dan dengan bahasa yang mudah dipahami anak, serta jangan menyampaikan sesuatu yang tidak baik termasuk pertengkaran dengan pasangan. Mungkin dengan cara berkata bahwa ibu dan ayah sudah mengalami kondisi yang sulit untuk bersama, jadi kita pikirkan yang terbaik bagi kita semua untuk hidup terpisah.
Salah satu hal penting yang perlu dipahami anak bahwa perceraian terjadi hanya diantara kedua orangtua nya, jadi bukan karena dia yang menyebabkan perceraian. Pastikan anak benar-benar paham bahwa kedua orangtua sangat menyayangi dirinya lebih dari apapun sekalipun sudah tidak hidup bersama lagi.
Perlu juga untuk menyampaikan kepada guru dan konselor sekolah anak tentang perceraian yang terjadi, dan minta tolonglah para mereka untuk mengamati kondisi anak jika mengalami perubahan. Dengan begitu kondisi anak di sekolah setelah kejadian tersebut dapat terpantau.
Memperhatikan reaksi anak
Ketika anak mengetahui bahwa orangtua akan berpisah, mungkin anak akan berpikir tentang hal-hal yang konkret seperti, dimana dia akan tinggal atau apakah saya perlu pindah sekolah? Jadi sekalipun telah resmi bercerai dan tidak tinggal bersama, tetaplah berusaha untuk selalu mempertahankan rutinitas anak Anda sedapat mungkin atau segera ciptakan sebuah rutinitas baru. Dengan demikian diharapkan akan membantu anak tetap merasa nyaman.
Sekalipun telah mencoba beragam cara, namun efek dari perceraian biasanya tetap muncul dan mempengaruhi kondisi anak. Anak kemungkinan akan mengalami perubahan perilaku dari sebelumnya. Munculnya kecemasan karena perpisahan biasanya akan muncuk pada diri anak, karena itu bantulah anak untuk mengelola perasaan nya melalui kata-kata yang mudah dipahami.
Dalam situasi seperti ini anak mungkin menanggapi keadaan dengan campuran emosi, kemarahan, kegelisahan, atau kesedihan. Apabila anak kemudian terlihat lebih gampang marah mungkin mungkin karena dirinya merasa tertekan atau menarik diri. Perilaku yang muncul seperti ini bisa membuat anak menjadi bermasalah dengan perilaku, karena itu berikan dorongan pada anak supaya berbagi perasaan secara terbuka sebanyak mungkin dengan orangtua.
Kondisikan anak supaya tidak masuk ke dalam konflik
Selalu hormati posisi anak terkait hubungannya dengan orang tua. Hal ini akan membantu anak untuk beradaptasi menghadapi perceraian orangtua nya. Selalu ingat beberapa kata “Jangan” berikut ini :
- Jangan menyampaikan keburukan pasangan di depan anak, karena bagaimanapun keduanya adalah orangtua nya.
- Jangan sampai memaksa anak untuk berpihak pada salah satu orangtua.
- Jangan gunakan anak sebagai perantara.
- Jangan berdebat atau mendiskusikan masalah-masalah depan anak.
- Jangan memancing anak untuk menyampaikan informasi tentang salah satu orangtua nya.
- Jangan memanfaatkan anak sebagai pion untuk menyakiti pasangan.
Mendidik anak pasca perceraian memang bukan sesuatu yang gampang dilakukan serta berpotensi menimbulkan efek berbeda pada setiap anak. Sangat penting untuk tahu benar bagaimana karakter anak supaya orangtua bisa menemukan cara yang sesuai untuk bisa mendidik anak pasca perceraian terjadi. Jika membutuhkan pendampingan bisa dengan menghubungi lembaga psikologi terdekat untuk melakukan konsultasi.