10 Cara Mendidik Anak Memiliki Karakter Kuat Dengan Kebiasaan Baik

Mendidik anak memiliki karakter kuat sangat penting dilakukan karena semua orang tahu bahwa kesuksesan seseorang sangat ditentukan oleh karakter. Seperti kejujuran, kerja keras, pantang menyerah, kemampuan kolaborasi dan lainnya. Hasil psikolog anak jogja dan para ahli parenting menunjukan bahwa karakter seseorang sangat ditentukan oleh kebiasaan yang dilakukan ketika usia dini.

Secara umum, anak usia dini bisa diartikan sebagai anak yang berusia di bawah 6 tahun, yang juga biasa dikenal sebagai GOLDEN AGE, yaitu masa yang akan sangat menentukan karakter, mental, fisik, dan kecerdasan anak saat ia tumbuh dewasa kelak. Robert Fulghum, seorang penulis dan pendidik dari Amerika Serikat mengatakan bahwa si Kecil yang masuk dalam anak usia dini memerlukan pembentukan karakter.

Mendidik Anak Memiliki Karakter Kuat

Sumber gambar https://xframe.io

Cara mendidik anak memiliki karakter kuat

Pembentukan dengan mendidik anak memiliki karakter kuat itu, bisa dilakukan dengan membiasakan si kecil melakukan 10 kebiasaan berikut ini:

1. Tidak boleh menyakiti orang lain.

Ajarilah si Kecil untuk tidak menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun verbal. Jelaskan padanya bahwa hal tersebut dapat membuat orang lain terluka dan minta si kecil membayangkan jika dia disakiti orang lain.

2.Bermain sesuai dengan peraturan.

Si Kecil perlu untuk membiasakan menaati peraturan, termasuk saat bermain. Ini supaya ia tidak terbiasa bermain curang dan merugikan orang lain.

3. Tidak boleh mengambil milik orang lain.

Mencuri atau mengambil milik orang lain merupakan perbuatan yang sangat tercela. Tanamkanlah prinsip ini pada si Kecil sejak dini. Ajari ia untuk meminta izin jika ingin meminta atau meminjam sesuatu dari orang lain.

Saat tidak mendapatkan izin, maka tidak boleh memaksa. Namun bila diberi ijin, maka ia harus mengucapkan terima kasih setelahnya.

4. Membiasakan untuk berbagi.

Di usia dini si Kecil masih memiliki sifat egocentric, yaitu sifat egois yang tinggi dan belum bisa berbagi pada orang lain. Walaupun begitu, ia tetap perlu dibiasakan berbagi. Ajarkan si Kecil untuk bermain bersama temannya, meminjamkan barang, serta memberikan sebagian rezeki yang ia miliki pada orang yang membutuhkan.

5. Mengucapkan “Tolong”, “Maaf”, dan “Terima Kasih”.

Tiga kata ajaib ini menjadi penting untuk diajarkan dan dipahami oleh Si Kecil. Sebab, mereka akan menjadi lebih menghargai orang lain, serta tahu cara mensyukuri apa yang mereka punya. Anda juga bisa memberikan contoh, membiasakan perilaku ini setiap berkomunikasi atau berinteraksi dengan mereka.

6. Mengajarkan Anak Bertanggung Jawab.

Seperti, minta dia menjaga mainannya agar tidak rusak atau selalu mengembalikan barang ke tempat semula setelah dipakai.

7. Hidup secara seimbang, bermain sambil belajar.

Anak-anak masih membutuhkan waktu bermain yang sangat banyak, tapi mereka juga tetap harus belajar. Oleh karena itu, dampingi mereka saat bermain sambil belajar agar mereka tetap mendapatkan keduanya secara seimbang.

8. Selalu makan makanan bergizi, dengan Pola Makan yang Sehat.

Makanan yang sehat harus didukung dengan pola makan sehat. Misalnya, berikan mereka buah-buahan saat snack time atau membiasakannya untuk sarapan agar membantu otak lebih fokus ketika beraktivitas. Pola makan sehat juga bisa dengan membiasakan menghindari mengonsumsi junk food untuk mengurangi risiko berbahaya bagi kesehatan.

9. Mengajarkan Kebersihan.

Seperti membuang Sampah pada Tempatnya, Mencuci Tangan setelah bermain atau sebelum makan, rutin sikat gigi serta toilet traiing dan mandiri sendiri.

Perilaku menjaga kebersihan akan membuat anak terbiasa hidup sehat dan menjaga lingkungannya untuk tetap bersih, sehat dan jauh dari penyakit.

10. Mengajari Sopan Santun.

Sopan santun seperti mengucapkan permisi ketika akan melintas di depan orang, mengantri, mengucapkan salam dan berpamitan saat akan pergi. Kebiasaan sopan santun sangat penting agar mereka bisa diterima di masyarakat.

Kesimpulan

Berikut di atas merupakan 10 kebiasaan yang harus diajarkan agar si kecil tumbuh menjadi individu dengan kepribadian dan karakter yang kuat. Mendidik anak miliki karakter kuat akan mendukung kesuksesaanya di masa yang akan datang.

Mungkin proses pembentukan karakter pada anak bisa saja mengalami beberapa tantangan, namun hal tersebut wajar dilalui karena memang membutuhkan konsisten dan pembiasaan. Terlebih apabila anak masih kecil, namun tentunya akan lebih mudah jika proses mendidik anak memiliki karakter kuat sudah dilakukan sejak dini. Jika membutuhkan pendampingan psikolog anak maka silahkan menghubungi biro psikologi terbaik di kota Anda.

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *